Address

Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar
Riau — Indonesia

Work Hours

Senin - Sabtu, 08.00 - 17.00 WIB

Panduan Riset Keyword, teknik menemukan kata kunci

Membangun pondasi SEO dengan melakukan riset keyword dengan cara yang benar, sehingga menghasilkan kata kunci potensial.

HomeCara Riset Keyword

Membangun Pondasi SEO yang kuat dengan melakukan Riset Kata Kunci


Riset Keyword adalah elemen paling krusial dalam SEO.

Ia ibarat pondasi dalam sebuah bangunan.

Jika pondasi seo rapuh, maka bangunan cantik yang anda bangun dari proses seo ini akan rubuh dengan mudah. Peringkat website anda dengan mudah di geser oleh kompetitor.

Jika keyword yang anda pilih salah, maka hampir dipastikan SEO yang anda lakukan akan gagal total.

No ranking, no traffic, no selling, no profit.

Oleh karenanya, anda harus membangun pondasi yang kokoh dengan melakukan riset keyword sebelum memulai optimasi SEO terhadap website.

Sebagai penyedia Jasa Optimasi Website, riset keyword menjadi standar kerja kami. Tapi ingat, tidak sekedar riset.

Lakukanlah riset keyword ini dengan proses yang benar.

Sehingga menghasilkan keyword-keyword tidak saja mudah diranking, tetapi juga berdampak pada penjualan produk anda.

Karena tujuan seo tidak saja ranking 1 di google. Tetapi, pengunjung tertarget yang siap membeli produk maupun jasa yang anda tawarkan.

Nah, pada kesempatan ini kami mencoba berbagi pengetahuan & sekaligus pengalaman, terkait dengan riset keyword.

Anda akan belajar banyak hal.

Mulai dari melakukan riset keyword, menganalisa dan memilih keyword yang tepat. Hingga strategi konten untuk website.

Bagi anda yang sedang Belajar SEO, riset keyword adalah bagian penting yang harus dikuasai.

Baik, mari kita mulai.

Jasa SEO Semarang

Mengenal apa itu Keyword dan Search Intent dalam SEO website

Apa itu Keyword

Pertama, kita bahas apa itu Keyword

Keyword adalah kata atau kelompok kata yang diketikan orang dikotak pencarian saat mereka mencari informasi tertentu di Google. Keyword ini juga lazim dengan sebutan kata kunci.

Saat seseorang membutuhkan informasi tertentu, maka biasanya mereka akan mengetikan kata tertentu di kotak pencarian mesin pencari.

Nah, kata yang mereka ketikan ini kita sebut dengan keyword.

2. Apa itu Search Intent

Ternyata, ada motivasi dibalik seseorang menggunakan keyword tertentu. Kenapa mereka menggunakan keyword tersebut, kenapa tidak yang lain.

Motivasi ini kitas sebut dengan “Search Intent”. Lebih jelasnya

Search Intent adalah minat yang melatar-belakangi seseorang menggunakan keyword tertentu di Google.

Search Intent antara keyword yang mengandung kata-kata “Harga” akan berbeda dengan keyword yang mengandung kata-kata “cara, kenapa dan bagaimana”.

Nah, berdasarkan bentuk minat yang melatar-belakangi seseorang menggunakan keyword di Google. Maka praktisi SEO akan membagi search intent ini menjadi 3 bagian.

Mari kita bahas satu persatu.

1. Informational Intent

Basis utama dari keyword jenis ini adalah pengetahuan.

Mereka menggunakan keyword jenis ini karena ingin tahu tentang sesuatu. Misalnya mereka ingin tahu tentang cara promosi online, cara riset keyword serta cara memperbaiki mesin cuci.

Ciri paling umum dari keyword ini mengandung kata seperti :
“cara, bagaimana, apa, kenapa, tips, teknik, berita, daftar, alasan dan lainnya.

Jika kita lihat pada hasil pencarian Google.

Biasanya keyword jenis ini didominasi oleh website yang memiliki konten yang relative Panjang. Pembahasannya detail dan lengkap.

Jika anda ragu, ketikan saja salah satu keywordnya.

2. Transactional Intent

Jika basis dari Informational intent adalah pengetahuan, maka basis dari transactional Intent adalah Tindakan.

Pengguna Internet menggunakan keyword jenis ini karena mereka ingin melakukan sesuatu. Misalnya, ingin download pdf, berlanggan email, membeli produk atau menggunakan jasa tertentu.

Intinya, basis intent ini adalah tindakan.

Transactional Intent tidak melulu harus membeli sesuatu.

Tapi, bisa juga mereka menggunakan jenis keyword ini karena ingin download ebook, berlanggan email dan tindakan lainnya.

3. Navigational Intent

Berbeda dengan 2 Search Intent sebelumnya.

Navigational Intent ini digunakan oleh mereka yang ingin mengunjungi, menemukan website, produk atau merek tertentu di Google.

Keyword yang mereka ketikan biasanya mengandung nama produk, nama website, url website bahkan merek dari produk yang ingin mereka cari.

Salah satu contohnya adalah keyword “Litle Project”, “Azhima SEO” dan lainnya.

Ini termasuk pada keyword Navigational keyword

4. Investigsionala Intent

Orang yang menggunakan keyword ini, berada selevel dibawah jenis keyword Transactional Intent.

Pada dasarnya mereka sudah berniat untuk membeli atau mengunakan produk maupun layanan tertentu.

Hanya saja, mereka butuh informasi lebih.

Beberapa ciri dari keyword jenis ini mengandung kata-kata “Terbaik, Aman, Terbukti” dan lainnya.

Jika kita berhasil menyakinkan mereka. Besar kemungkinan mereka akan membeli dan menggunakan layanan yang kita tawarkan.

Jasa SEO Semarang

Tahapan Validasi Keyword yang layak di optimasi

Saat melakukan riset keyword, ada 3 metrik keyword yang kami jadikan acuan. Apakah sebuah keyword layak dipilih atau tidak sama sekali.

Dengan bantuan metrik ini, kita bisa terhindar dari kesahalan fatal saat memilih keyword.

Beberapa metrik keyword yang digunakan Tim Litle Project saat melakukan riset keyword adalah volume pencarian, search intent serta level persaingan.

Baik, mari kita bahas satu persatu.

1. Validasi Volume Pencarian

Metrik keyword yang pertama adalah “Volume Pencarian”.

Volume pencarian adalah jumlah/frekuensi sebuah keyword diketikan di kotak pencarian Google dalam jangka waktu tertentu. Lazimnya dalam satuan bulan.

Volume pencarian menunjukan potensi dari keyword tersebut.

Semakin tinggi volume pencariannya, semakin besar potensi keyword tersebut. Sebaliknya, semakin kecil volumenya, maka semakin kecil potensinya.

Tapi, besar kecilnya potensi tergantung model bisnis.

Keyword untuk blog publisher tentu berbeda ukurannya dengan web toko online. Harga dan margin keuntungan produk sangat menentukan volume pencarian yang ideal untuk sebuah keyword.

Misalnya anda jualan Geotekstil.

Dengan 1 transaksi, minimal anda bisa untung hingga 50-100 jutaan.

Dengan kasus seperti ini, anda tidak butuh volume dengan ribuan pencarian. Cukup 50 -100 pencarian perbulan sudah lebih dari cukup.

Tapi, akan berbeda jika profit margin anda hanya 50 ribuan.
Tentu saja anda butuh keyword dengan volume pencarian yang jauh lebih besar.

Mudah-mudahan sampai disini anda paham. Bagaimana cara menetapkan volume pencarian ideal untuk bisnis anda

2. Validasi Search Intent

Sebelumnya kita sudah membahas tentang Search Intent.

Saat melakukan riset keyword, kita harus memperhatikan search intent dari keyword-keyword yang kita temukan. Baik yang volumenya besar maupun keyword yang volume pencariannya kecil.

Kita harus menyesuaikan dengan model bisnis kita.

Jika kita jualan online, produk maupun jasa. Maka kita harus memprioritaskan keyword dengan inten transactional dan investigation commercial.

Karena, keyword jenis ini cenderung memiliki konversi yang lebih besar. Dibandingkan keyword jenis informational intent.

Tapi, ini bukan berarti anda menghindarkan keyword-keyword yang masuk pada informational intent.

Perhatikan volume pencarian dan sekaligus intent dari keyword tersebut.

Jika sesuai dengan model bisnis anda. Masukan pada daftar keyword yang akan kita optimasi menggunakan Teknik SEO.

Kumpulkan keyword tersebut sebanyak-banyaknya.

3. Validasi Level Persaingan

Metrik Keyword terakhir adalah level persaingan.

Untuk metrik yang terakhir ini lebih terkait pada sumber daya yang anda miliki. Mulai dari pengetahuan, pengalaman, waktu, Tim serta uang.

Karena, semakin sulit persaingan sebuah keyword. Maka semakin banyak sumber daya yang kita butuhkan untuk memenangkan persaingan di Google.

Nah, anda harus bisa mengukur diri.

Saat memilih keyword yang akan dioptimasi. Coba tanyakan pada diri anda. Apakah anda sanggup mengoptimasi keyword ini atau tidak.

Untuk mengukur, apakah sebuah keyword memiliki persaingan yang mudah atau tidak. Silahkan gunakan beberapa metrik SEO diberikut.

1. Domain Authority

Otoritas domain merupakan satu dari banyak metrik SEO yang dikembangkan oleh Moz. Dihitung dengan skala 1 – 100.

Semakin tinggi semakin bagus.

Menariknya, mereka tidak mengklaim bahwa Otoritas domain ini adalah penentu ranking di Google.

Walaupun dari banyak fakta yang kita temukan, domain dengan otoritas yang bagus. Lebih mudah mendapatkan peringkat di Google.

Itu kenyataannya.

Itulah mengapa, kami dari Litle Project menjadikan Otortitas domain sebagai salah satu metrik SEO yang menjadi ukuran sulit atau mudahnya sebuah keyword untuk dioptimasi pada pencarian Google.

Menurut kami, semakin tinggi otoritas domainnya. Maka semakin berat persaingan sebuah keyword.

Misalnya, jika website yang tampil dihalaman 1 Google didominasi oleh domain yang memiliki otortias bagus, minimal DA 30.

Maka, kami memasukannya pada kategori sulit.

Biasanya, otoritas domain ini dipengaruhi oleh jumlah domain yang mengarahkan backlinknya pada kita.

Termasuk kualitas domain yang memberikan backlink tersebut.

Semakin banyak dan bagus sumber backlinknya, maka semakin besar dampaknya pada peningkatan otoritas domain.

Anda bisa menggunakan tool seo pihak ke-3 untuk mengetahui DA sebuah domain. Termasuk Moz sendiri.

Sementara, untuk backlink berkualitas. Anda bisa menggunakan layanan content placement, guest post atau Jasa Backlink PBN Indonesia. Salah satu yang kami rekomendasikan adalah Litle Project.

2. Analisa Page Authority

Selain Domain Authority, kita juga mengenal yang namanya Page Authority. Diukur dengan skala 1 – 100.

Metrik SEO ini juga dikeluarkan oleh Moz.

Sekali lagi, kami tidak menemukan bahwa Moz mengatakan bahwa Page Authority menjadi faktor penentu peringkat.

Hanya saja. Sama halnya dengan Domain Authority.

Kami menemukan rata-rata halaman yang mendapatkan peringkat di 10 besar halaman 1 Google. Memiliki page authority yang lebih tinggi dibandingkan dengan halaman lain.

Ini bukan berarti, page authority tinggi otomatis ranking.
Tidak. Sama sekali tidak.

Karena, Page Authority hanyalah satu dari ratusan faktor penentu peringkat website pada hasil penelusuran Google.

Namun, dengan Page Authority yang lebih tinggi. Peluang masuk halaman 1 Google lebih besar dibandingkan dengan halaman yang page authoritynya rendah. Inilah yang kami alami.

Kami juga melihat Page Authoarity ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain backlink yang mengarah pada inner-page ini.

Tinggi rendahnya Page Authority juga dipengaruhi oleh Otoritas domain secara keseluruhan.

Ini artinya, jika ingin Page Authority tinggi. Anda harus menaikan Otoritas domain terlebih dahulu.

3. Analisa Usia Domain

Level persaingan keyword juga dipengaruhi oleh Usia Domain.

Rata-rata domain yang masuk halaman 1 Google adalah domain yang berusia lebih lama. Jarang sekali domain baru yang bisa masuk halaman 1 Google.

Apalagi untuk keyword yang kompetitif.

Pengalaman kami, website baru bisa masuk halaman 1 Google jika sudah berusia diatas 6 bulan.

Sekali lagi, 6 bulan bukan angka baku.

Itu basisnya pengalaman kami saat mengoptimasi website klien SEO untuk berbagai niche website.

Tapi, untuk keyword yang relatif mudah. Mungkin metrik SEO yang satu ini tidak terlalu berpengaruh, salah satunya adalah Saliha.Store

Apalagi jika anda dominan di metrik SEO yang lain.

Cara kami menyiasati metrik ini adalah dengan meningkatkan nilai website kita pada metrik SEO yang lain.

Seprti Onpage, konten dan Backlink.

4. Jumlah dan kualitas backlink

Sampai hari ini, backlink masih menjadi faktor peringkat yang dominan.

Setidaknya, itulah yang kami rasakan.

Walaupun faktor peringkat yang satu ini juga tidak bisa berdiri sendiri. Tidak bisa dipisahkan dengan Onpage SEO.

Ada 2 elemen penting jika melihat backlink kompetitor.

Pertama, jumlah backlink. Dan yang kedua adalah kualitas backlink yang mengarah pada website mereka.

Dua-duanya penting.

Saat melakukan riset keyword. Anda harus memperhatikan backlink yang dimiliki oleh kompetitor.

Jumlah maupun kualitasnya.

Biasanya, kami dari Kaffah Academy. Selalu membuat daftar backlink yang dimiliki oleh 10 kompetitor (website) di halaman 1 Google.

Kemudian dikelompokan menurut tipe backlinknya.

Backlink yang dominan menjadi prioritas kami saat melakukan Link Building (SEO Off-page).

Owh ya. Bicara masalah backlink.

Tidak terlepas dari yang namanya Anchor Text. Kami menyarankan agar anda juga mengumpulkan data distribusi anchor text yang digunakan oleh kompetitor.

Ini sangat berguna saat melakukan SEO Off-page.

Untuk anda yang masih belum tahu apa itu Anchor Text, silahkan anda baca pembahasannya disini, Apa itu Anchor Text.

5. Kepadatan Kata Kunci

Kepadatan Kata kunci lazim disebut dengan Keyword Density.

Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan saat melakukan analisa persaingan dari keyword yang anda optimasi menggunakan teknik SEO.

Langkah pertama, ketikan keyword yang anda target di kota pencarian Google.

Kemudian, buat daftar kompetitor yang masuk halaman 1 Google.
Catat url masing-masing website tersebut.

Selanjutnya, analisa keyword density untuk keyword tersebut menggunakan alat analisa keyword density. Kumpulkan persentase keyword yang anda target.

Kemudian, rata-ratakan. Itulah persentase ideal untuk keyword yang anda target.

Jasa SEO Semarang

Cara Riset Keyword ala Hidayat Mundana

Saya harap, anda sudah menentukan alat perang yang akan digunakan. Alat riset keyword yang gratisan, maupun yang berbayar. Atau menggunakan keduanya.

Itu pilhan anda.

Sekarang, kita masuk pada tahap yang paling penting, yakni proses riset keyword.

Sebelum kita mulai, kita akan masuk pada tahapannya terlebih dahulu. Sehingga anda memiliki gambaran besar, apa saja langkah-langkah yang akan kita lalui.

1. Menemukan Ide Keyword

Untuk pemula, memulai riset keyword mungkin membingungkan.

Bingung harus mulai dari mana.

Nah, agar anda tidak bingung. Mungkin cara riset keyword ala Hidayat Mundana ini bisa membantu anda.

Langkah awal yang harus anda lakukan adalah menemukan ide keyword. Untuk menemukan ide keyword ini anda bisa memulai dari frasa atau kata yang terkait dengan produk anda.

Misalnya anda buka bisnis Catering.

Langkah yang harus anda lakukan adalah membuat daftar frasa/kata yang terkait dengan istilah catering. Berikut ini contohnya :

  • Catering
  • Menu catering
  • Jasa Catering
  • Jasa Catering Dewasa
  • Jasa Catering Anak-anak
  • Catering Lansia
  • Dan seterusnya.

Kumpulkan daftar seperti diatas setidaknya 10 frasa kata.

Kemudian, daftar frasa yang sudah anda kumpulkan akan kita gunakan untuk mengembangkan ide keyword menggunakan alat riset keyword yang sudah kita bahas sebelumnya.

2. Mengembangkan Ide Keyword

Sekarang kita masuk pada tahap pengembangan ide keyword. Gol dari tahapan ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin keyword-keyword potensial.

Metrik keyword yang harus anda perhatikan pada tahap ini adalah volume pencarian dan search intent.

Untuk alat riset keyword, kami memilih menggunakan Ahrefs.

Anda bisa menggunakan versi trial dengan harga $7 selama 1 minggu. Setelah 7 hari, segera cancel langganan anda disana.

Daripada nanti ditodong bayar $99 – $179 perbulan. Hehehe.

Untuk pembayaran anda bisa menggunakan Paypal dan Kartu Debit. Untuk kartu Kredit saya sendiri belum pernah coba. Mungkin anda bisa coba.

Untuk kartu debit, anda bisa gunakan kartu debit Jago. Kami sudah pernah membahasnya di Salim Digital.

Bisa cek disini: salimdigital.com/bisnis/cara-membuat-kartu-debit-visa/

3. Mengelompokan Keyword

Oke, saya anggap anda sudah melakukan tahap sebelumnya.
Yakni, mengumpulkan keyword potensial.

Ide keyword yang anda punya sudah dikembangkan menjadi puluhan bahkan ratusan ide keyword potensial untuk kita pilah dan pilih.

Sekarang saatnya kita mengelompokan keyword berdasarkan search intentnya.

Mulai dari keywprd tipe informational, navigational, transactional serta investigational commercial intent. Klasifikasikan dengan ketat.

Dari data keyword yang sudah kita kumpulkan, kita mendapatkan daftar seperti yang anda lihat dibawah ini.

Silahkan anda perhatikan.

  • Kategori Informational Intent
  1. Cara memulai bisnis catering
  2. Siapa saja yang butuh Jasa Catering
  • Kategori Transactional Intent

Kategori Investigational Commercial Intent.

4. Memilih Keyword sesuai KPI SEO

Baik, kita masuk pada tahapan yang ke-4. Memilih keyword yang akan dioptimasi menggunakan SEO berdasarkan KPI SEO yang sudah kita tetapkan.

Jika anda belum tahu apa itu KPI dan bagaimana cara membuatnya
Silahkan pelajari dulu Apa itu KPI disini

Sekarang saya anggap anda sudah punya KPI SEO.

Silahkan pilih keyword yang memenuhi KPI SEO anda. Seperti volume pencarian dan search intent. Buat daftarnya. Karena akan kita gunakan untuk membuat konten website.

Tahap kelima, menggunakan keyword untuk konten. Kita masuk pada pembuatan konten berdasarkan keyword.

Jasa SEO Semarang

Alat Riset Keyword, Gratisan maupun berbayar.

Untuk memudahkan pekerjaan kita dalam menemukan kata kunci potensial untuk di optimasi, sebaiknya kita memanfaatkan tool riset keyword yang tersedia di internet.

Saat ini ada banyak tool riset yang bisa kita gunakan.

Anda hanya perlu memilih salah satu yang dianggap paling mudah, valid hasilnya dan murah.

Setelah menguasai satu tool riset keyword, barulah berfikir untuk mencoba yang lainnya.

Baik. Mari kita lanjutkan.

Anda sudah tahu apa itu keyword, apa itu search intent. Bahkan, anda juga sudah tahu bagaimana cara melakukan validasi keyword.

Sekarang, kita lanjutkan dengan mengetahui alat riset keyword.

Untuk memudahkan kita melakukan riset keyword. Maka kita menggunakan alat bantu berupa tools riset keyword dari pihak ke-3.

Alat riset keyword ini ada yang gratis. Tapi, sebagian lagi berbayar.

Jika anda tanya mana yang lebih baik, tentu kami akan menjawab lebih baik yang berbayar. Karena biasanya fiturnya lebih lengkap dibandingkan yang gratis.

Oke, langsung saja. Berikut ini adalah daftar Alat Riset keyword yang sering kami gunakan, anda bisa pilih salah satunya.

  1. Ahrefs
  2. ​Semrush
  3. Keyword Revealer
  4. Ubersuggest Neil Patel
  5. KW Finder
  1. Google Planner
  2. Keyword Shitter
  3. Keyword Everywhere
  4. Dan lain sebagainya.

Tips pro :

Gunakanlah alat riset keyword yang menyediakan informasi yang benar-benar anda butuhkan. Seperti volume pencarian, DA, PA, Backlink, Usia website dan lain sebagainya.

Jasa SEO Semarang

Terakhir

Riset keyword hanyalah awal dari proses SEO yang anda lakukan.

Untuk mendapatkan hasil yang nyata, maka anda harus menggunakan keyword yang sudah didapat untuk membuat konten yang benar-benar di inginkan user.

Konten harus ditulis dan disajikan dengan cara yang disukai user dan sekaligus mesin pencari.

Pada saat membuat konten, anda harus memperhatikan kaidah-kaidah umum Onpage SEO. Seperti menggunakan keyword pada heading, url dan lain sebagainya.

Selain itu, anda juga harus menyertakan LSI dari keyword tersebut.

Menggunakan LSI keyword akan membantu Google untuk memahami konteks konten yang anda buat. Ini akan membantu anda untuk mendapatkan peringkat lebih mudah di Google Search.

Jika bingung, anda bisa cek 7 Kriteria Artikel Berkualitas menurut Guigeline Google yang pernah kami terbitkan.

Itulah tahapan Riset Keyword yang harus anda lakukan agar tindakan SEO yang dilakukan benar-benar memperlihatkan hasil yang memuaskan.

Untuk anda yang bingung dan ingin tanya-tanya lebih lanjut, silahkan bergabung di channel Telegram kami, SEO Empirik.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.